Selasa, 23 Mei 2017

Pelebaran Jalan Padang Bypass Ditargetkan Selesai Akhir Mei 2017


Jakarta – Peningkatan konektivitas di jalan lintas barat Sumatera dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam rangka pengembangan wilayah dan pemerataan pembangunan, termasuk yang berada di Provinsi Sumatera Barat. Dari panjang jalan 420,46 Km yang membentang dari Batas Provinsi Bengkulu hingga Sawahlunto, saat ini dalam kondisi mantap.  

Salah satu ruas jalan strategis tengah dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional III (BPJN) Padang, Ditjen Bina Marga yakni pekerjaan Peningkatan Kapasitas Jalan Padang Bypass, sepanjang 27 Km yang ditargetkan selesai pada akhir Mei 2017. 

Peningkatan kapasitas jalan dilakukan dengan melebarkan lajur jalan yang ada, dari dua menjadi empat lajur, masing-masing dari seksi Gaung-Lubuk Begalung sepanjang 5 km dan seksi Lubuk Begalung-Duku sepanjang 22 km.

“Ruas jalan ini sangat dibutuhkan masyarakat, karena merupakan jalur logistik ke Kabupaten Pesisir Selatan dan Provinsi Bengkulu. Selain itu juga menghubungkan antara Bandara Minangkabau dengan Pelabuhan Teluk Bayur,” kata Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto baru-baru ini.

Sementara itu, Kepala BPJN III Padang Syaiful Anwar mengatakan dari 27 Km, saat ini dalam tahap penyelesaian sepanjang 1,7 kilometer. Pelebaran jalan Padang Bypass didanai APBN yang berasal dari pinjaman Bank Export-Import Korea Selatan senilai Rp 436 miliar. Sementara untuk proses pengadaan lahannya dilakukan dan didanai oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang. 

Pada ruas jalan tersebut, juga dibangun sebanyak sembilan jembatan dengan panjang 558 meter. Pembangunannya dimulai sejak April 2014 yang dilakukan oleh kontraktor joint operation KYERYONG Construction Industrial Co.,LTd  - PT. Yala Persada Angkasa.  

Sementara itu dalam menghadapi mudik Lebaran 2017, Syaiful menyatakan ruas jalan yang dilalui pemudik di Provinsi Sumatera Barat dalam kondisi mantap. Meski demikian, terdapat beberapa titik rawan longsor telah diinventarisasi dan dilakukan antisipasi dengan menerjunkan personil dan alat berat ke lokasi rawan longsor tersebut. 

Kementerian PUPR juga memberikan dukungan bagi pengembangan kawasan wisata Mandeh di Sumatera Barat yang berjarak sekitar 56 km dari Kota Padang. Syaiful Anwar menegaskan akan menyelesaikan secara bertahap jalan akses ke kawasan wisata Mandeh yakni ruas Teluk Kabung- Mandeh sepanjang 45 Km. Konstruksi pembangunan ruas jalan tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp 444 milyar termasuk didalamnya untuk pembangunan beberapa jembatan dengan total panjang 210 meter. 

Tahun 2017, pembangunan jalan akses wisata Mandeh dilakukan sepanjang 7 Km dengan alokasi anggaran Rp 100 milyar. Proses pembebasan lahan juga tengah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang dan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Nantinya ruas jalan ini akan memiliki lebar 6 meter agar bisa dilintasi oleh bus wisata berukuran sedang dan dilakukan perbaikan geometri jalan sehingga meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengendara. 

Objek wisata Mandeh sudah dikenal baik di dalam dan luar negeri karena memiliki pulau-pulau eksotis dan wisata bahari sehingga dijuluki Raja Ampat di Indonesia Barat. Kampung Mandeh berada di Teluk Carocok Tarusan dan terdapat beberapa pulau kecil disekitarnya yakni Pulau Traju, Pulau Setan Besar dan Kecil, Pulau Sironjang Besar dan Kecil dan Pulau Cubadak. (ind)

Menteri Basuki Pesan pada Pejabat Baru untuk Pertahankan WTP


 Jakarta -  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melantik 13 Pejabat Tinggi Pratama (setingkat eselon II) dan 1 Pejabat Pengelola Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) di lingkungan Kementerian PUPR, Selasa (23/5), di Auditorium Kementerian PUPR.


Dalam arahannya kepada para pejabat yang baru dilantik, Menteri Basuki mengatakan bahwa mutasi, rotasi dan promosi jabatan adalah hal wajar dan terus akan terjadi dalam rangka mendinamisasi dan memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai visi dan misinya. Pejabat yang dilantik memiliki peran dan fungsi masing-masing dan akan memperkuat organisasi. 

Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih atas kinerja dan kerja keras jajaran Kementerian PUPR atas capaian Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

“WTP secara umum memperlihatkan bahwa pengelolaan keuangan belanja negara di Kementerian PUPR dinilai baik dan on the right track. Capaian ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya dan diharapkan dapat terus dipertahankan pada tahun-tahun berikutnya. Secara khusus saya mengucapkan terimakasih kepada Itjen dan Setjen yang telah mengkoordinasikan Unit Organisasi Eselon 1 lainnya dalam penyusunan laporan keuangan Kementerian PUPR,” tegas Basuki.


Selain itu disampaikan Menteri Basuki bahwa Indonesia kini telah mendapatkan rating layak investasi dari lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor (S&P). Peningkatan rating ini memperlihatkan tingkat kepercayaan investor yang baik dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan nilai investasi yang signifikan bagi Indonesia. Masuknya Indonesia dalam investment grade ini bertepatan dengan kebutuhan penguatan pendanaan program-program pembangunan infrastruktur PUPR yang tengah digenjot melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) seperti dalam bidang jalan tol, bendungan dan air minum yang menjadi pilar penting Nawacita Presiden Joko Widodo.

Kedua berita positif dalam beberapa hari terakhir ini tambah Menteri Basuki, perlu dimaknai sebagai momentum atau kesempatan emas yang harus dimanfaatkan untuk membangun bangsa. Para pejabat yang dilantik agar senantiasa fokus terhadap tujuan dan amanah dalam mengemban tugas dengan cara bekerja lebih keras sehingga pada gilirannya dapat memberikan pelayanan publik yang lebih berkualitas, terutama di bidang infrastruktur PUPR.

Pejabat yang dilantik sebagai Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) yakni :
1.  Ir. Asep Arofah Permana, MM, MT sebagai Kepala Biro Kepegawaian dan Ortala,
2.  Hari Primahadi, BAE, S.Sos, M.Ak sebagai Inspektur III,
3.  Ir. Iwan Zakarsi, M. Eng.Sc sebagai Direktur Jembatan,
4.  Ir. Muhammad Sundoro, M. Eng sebagai Direktur Pengembangan  Sistem Penyediaan Air Minum,
5.   Dr. Dadang Rukmana, SH, CES, DEA sebagai Direktur Rumah Umum dan Komersial,
6.   Dr. Ir. H. Masrianto, MT sebagai Direktur Bina Investasi Infrastruktur,
7.   Ir. Ober Gultom, MT sebagai Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi,
8.   Ir. Arvi Argyantoro, MA sebagai Direktur Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan,
9.   Ir. Firman Hatorangan Napitupulu, MURP sebagai Sekba Pengembangan Infrastrutkur Wilayah,
10. Ir. Herry Vaza, M. Eng.Sc, Ph.D sebagai Sekretaris Balitbang,
11. Ir. Deded Permadi Sjamsudin, M.Eng.Sc sebagai Kapuslitbang Jalan dan Jembatan,
12. Ir. K.M Arsyad, M.Sc sebagai Kapusdiklat Sumber Daya Air dan Konstruksi,
13. Ir. Nicodemus Daud, M.Si sebagai Kapusdiklat Manajemen dan Pengembangan Jafung,
14. Rahmat Hidayat, SE, MT, Ph.D sebagai Direktur Umum dan Hukum, PPDPP.(ind)


Jumat, 19 Mei 2017

Menteri Basuki : Kekompakan Menentukan Pencapaian Target Pembangunan 65 Bendungan

Kamis , 18 Mei 2017 

  


Padang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan dibutuhkan kekompakan seluruh stakeholder dalam mencapai target pembangunan 65 bendungan dalam periode 2015-2019. Demikian disampaikannya saat membuka “Seminar Nasional Bendungan Besar 2017” yang diselenggarakan Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNIBB) atau Indonesian National Committee on Large Dams (INACOLD) di Padang (16/5). Seminar tahunan tersebut pada tahun ini mengusung tema ”Bendungan sebagai Infrastruktur Pengendali Banjir dan Kekeringan”.

Ditambahkannya, meski sebagian kalangan bersikap pesimis, namun Kementerian PUPR tetap optimis bahwa target tersebut dapat tercapai dengan dukungan KNIBB sebagai kumpulan ahli bendungan yang terlibat langsung mulai dari desain, penggenangan (impounding) hingga kelaikan pengoperasian bendungan yang melalui proses sertifikasi dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB) yang anggotanya merupakan anggota KNIBB. Oleh karenanya, Menteri Basuki meminta KNIBB terus meningkatkan kompetensi anggotanya tidak hanya dalam merencanakan dan membangun bendungan, tetapi juga dalam melaksanakan operasi dan pemeliharaan bendungan.

“Pembangunan bendungan tidak sederhana. Diperlukan tenaga ahli yang terlibat harus memiliki sertifikat keahlian, tidak cukup Sarjana atau Doktor di bidang Teknik Sipil saja”kata Menteri Basuki. 
Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, para senior Kementerian PUPR, Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso, Staf Ahli Menteri PUPR bidang Keterpaduan Pembangunan Adang Saf Ahmad, Ketua KNIBB Hari Suprayogi, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Maryadi Utama, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah III Syaiful Anwar, serta pejabat tinggi pratama Kementerian PUPR dan Direksi BUMN Karya. 

Indonesia sendiri memiliki potensi sumber daya air yang sangat besar yakni mencapai 3,9 triliun m3/tahun dengan potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 75.000 MegaWatt (MW) yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal. Dari jumlah tersebut baru sekitar 691,3 miliar m3/tahun sumber daya air yang telah dikelola dengan baik. Artinya masih terdapat 3,2 triliun m3/tahun atau sekitar 80 persen yang belum dimanfaatkan untuk menunjang sektor pertanian, air baku perkotaan dan industri, pembangkit energi listrik dan pariwisata.
Selain itu, potensi SDA tersebut bila tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan banjir dan longsor pada saat musim hujan dan kekeringan saat terjadi musim kemarau.  "Kita harus tetap waspada dan siaga dalam menghadapi berbagai bencana yang terjadi. Dalam hal ini, peran bendungan sebagai penampung air pada musim penghujan dan menyuplai air pada musim kemarau perlu dioptimalkan," tuturnya.
Tujuh Bendungan Telah Selesai
Dalam kurun waktu 2015-2019, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 65 bendungan untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan meliputi pembangunan lanjutan 16 bendungan yang belum selesai pada 2014 dan 49 bendungan baru. Hingga akhir 2019, ditargetkan selesai pembangunannya 29 bendungan dan akan menambah tampungan air sebanyak 2 miliar m3.
“Kita punya 230 bendungan yang mencukupi bagi 11 persen layanan lahan irigasi seluas 7,2 juta ha. Air irigasi dari bendungan dapat mengairi lahan sawah sepanjang tahun, sehingga pola tanam bisa dua kali dalam setahun. Sementara bila sumber air dari tadah hujan hanya mampu satu kali setahun. Pembangunan 65 bendungan yang tengah dilakukan adalah untuk meningkatkan luas lahan irigasi yang  mendapat suplai air dari bendungan menjadi 19 persen sehingga meningkatkan jumlah dan hasil panen sehingga mendukung ketahanan pangan nasional.”jelas Menteri Basuki. 
Sampai dengan tahun 2016 telah diselesaikan pembangunan 7 (tujuh) bendungan, yaitu Bendungan Rajui, Bendungan Jatigede, Bendungan Bajulmati, Bendungan Nipah, Bendungan Titab, Bendungan Paya Seunara, dan Bendungan Teritib. Sementara itu, pada 2017 ditargetkan tambahan tiga bendungan selesai yaitu Bendungan Raknamo, Bendungan Tanju, dan Bendungan Marangkayu.
Pada tahun 2017 akan dibangun 9 (sembilan) bendungan baru dengan total kebutuhan dana untuk konstruksi dan supervisi sebesar Rp 18,25 triliun. Sembilan bendungan itu adalah Bendungan Rukoh di Aceh, Bendungan Way Apu di Maluku, Bendungan Baliem di Papua, Bendungan Lausimeme di Sumatera Utara, Bendungan Sidan di Bali, Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan, Bendungan Komering II di Sumatera Selatan, Bendungan Bener di Jawa Tengah, dan Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur.
Seminar Nasional Bendungan Besar 2017 diadakan KNIBB selama dua hari di Padang pada 16-17 Mei 2017. Seminar Nasional ini dimaksudkan untuk bertukar informasi, pengalaman, inovasi teknologi, serta menambah wawasan baru mengenai seluk-beluk pembangunan dan pemeliharaan bendungan yang penting untuk Indonesia. Sebagai organisasi yang telah berumur 44 tahun dengan anggota yang mencapai 1.500 orang, peran KNIBB sangat diharapkan dalam menyiapkan SDM yang lebih profesional dan militan, serta tanggap terhadap ancaman bencana.
Melalui seminar ini diharapkan menjadi sebagai sarana pertukaran informasi, pengalaman, strategi, dan inovasi teknologi terbaru untuk lebih memahami perkembangan dan manajemen bendungan besar. (Ind)

Kamis, 18 Mei 2017

Menteri Basuki Dukung Pengembangan Industri Precast Nasional

Kamis , 18 Mei 2017 


Padang – Untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam menghadapi kompetisi global, saat ini pemerintah tengah berupaya terus untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur  yang salah satunya bergantung pada 
dukungan ketersediaan material dan peralatan konstruksi (MPK) yang juga harus semakin berkualitas, efektif, efisien, dan tepat waktu.

Untuk itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong penggunaan teknologi beton pra cetak (precast) yang memiliki keunggulan lebih terstandarisasi kualitasnya dan aman untuk digunakan.  Disamping itu, teknologi precast juga memiliki beberapa keunggulan utama yaitu lebih terjamin kecepatan dan kontinuitas proses produksi beton. Sebagian besar bahan baku produk telah banyak tersedia di dalam negeri sehingga harga produk semakin kompetitif.
Dalam penerapannya, Kementerian PUPR telah menggunakan teknologi precast di berbagai infrastruktur yang dibangun, diantaranya dalam membangun jaringan irigasi primer dan sekunder, RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), rumah susun, rekonstruksi sekolah sementara pasca bencana, serta  pembangunan jalan dan jembatan.
Dalam kunjungan kerjanya ke Padang, Sumatera Barat, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyempatkan diri berkunjung ke PT. Kunango Jantan (PT. KJ) selaku perusahaan lokal asal Sumatera Barat (Sumbar) yang membuat komponen bangunan seperti beton pra cetak, struktur baja, tiang besi, cinder block dan blok beton serta pipa galvanis. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Basuki didampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno disambut oleh Direktur Utama PT. KJ Asril, diajak berkeliling melihat aktivitas produksi.
Menteri Basuki menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan putra daerah Sumatera Barat memasok material konstruksi bermutu dan bisa memperkerjakan hingga 1.000 karyawan lebih. "Saya kira ini merupakan usaha padat karya dan padat modal yang sangat baik, dimana momentumnya tepat dan sejalan dengan langkah pemerintah yang sedang giat fokus membangun infrastruktur, sehingga produk yang dihasilkan disambut baik oleh pasar konstruksi. Tentunya sangat menggerakkan ekonomi, khususnya di Sumbar," kata Menteri Basuki.
Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso,  Sekretaris Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Lollly Martina, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah III Syaiful Anwar, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Maryadi Utama, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, serta Direktur Utama PT. Adhi Karya Budi Harto dan Direktur Utama PT. Jasa Marga Desi Arryani.

Ditambahkan Menteri Basuki, usaha seperti ini termasuk sedikit di Sumbar, jumlahnya tidak lebih dari lima perusahaan. Perusahaan ini juga masuk dalam lima pembayar pajak terbesar di Sumbar.
Sementara Kepala BPJN Wilayah III Syaiful Anwar mengungkapkan Kementerian PUPR dalam pembangunan Jalan Padang by pass juga telah menggunakan produk PT. KJ antara lain lampu jalan, semua beton precast  termasuk untuk U-Ditch yaitu saluran dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U dan bisa diberi tutup.
Menurutnya perkembangan industri pra cetak banyak dipengaruhi oleh biaya angkutan. "Dengan produk lokal, kita bisa menekan biaya untuk beton precast, dengan kualitas yang bagus dan sesuai spesifikasi. Dalam hal ini PT. KJ selaku industri lokal bisa memenuhi kebutuhan kami," tutur Syaiful.

Untuk diketahui PT KJ Group berdiri sejak 1993 bergerak dibidang manufacture dan trading. Saat ini memiliki lima divisi, yakni PT Kunango Jantan Beton, PT Kunango Jantan Steel, PT Tiga Pilar Sakato, PT Kunango jantan Concrete dan Workshop PT Kunango Jantan. Perusahaan yang berlokasi di Jl. By-Pass Km.25, Kanagarian Kasang, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman itu memiliki luas 19 ha dengan omset mencapai miliaran rupiah. Menurut Dirut Asril, saat ini PT KJ sudah melakukan kerjasama dengan beberapa BUMN seperti PT. Semen Padang, PT. PLN, PT Telkom, PT Waskita Karya dan PT. Adhi Karya.
Perkembangan Industri Pra Cetak
Permintaan (demand) beton pra cetak nasional saat ini juga telah meningkat pesat melebihi kapasitas pasokan, sehingga sudah saatnya kapasitas industri beton pra cetak ditingkatkan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR, kapitalisasi Industri beton pra cetak tahun 2014 sekitar 16,61 persen dari total pekerjaan beton nasional. Porsi ini akan terus didorong hingga mencapai 30 persen pada tahun 2019.
Namun di tengah meningkatnya permintaan pasar, geliat industri beton pra cetak masih terkendala sejumlah masalah diantaranya, sedikitnya produksi semen tipe-1 (ordinary cement) dan belum banyak produsen baja strand (post tension) dalam negeri sebagai bahan baku untuk mendukung instalasi beton pra cetak.
Dari sisi produksi, kapasitas produksi beton pra cetak saat ini masih sangat terbatas, ditambah dengan faktor biaya logistik transportasi yang menjadikan biaya mahal. Berdasarkan data Ikatan Ahli Pracetak dan Prategang Indonesia (IAPPI) tahun 2016, total kapasitas produksi dari 56 pabrik beton pra cetak di seluruh Indonesia adalah 25,4 juta ton per tahun atau rata-rata produksi satu pabrik 454.499 ton per tahun. Sementara kebutuhan terus meningkat lima kali lipat di atas kemampuan produksi industri beton pra cetak. (Ind/Jay)

Rabu, 17 Mei 2017

Mie Aceh Endess Di Jalan Bangka Raya


Info pecinta kuliner Aceh.. harus datang dan makan di "Mie Aceh Nikmat" yang berlokasi di Jalan Bangka Raya, Jakarta Selatan.



Kemarin saya muter-muter cari kulineran di sekitar rumah, mata tertuju ke "Mie Aceh Nikmat". Parkir cukup lah untuk beberapa mobil dan motor. Dekorasi tempatnya juga cozy..



Begitu masuk kami dipersilahkan mencari tempat duduk, Si Abang datang membawa menu.. Keseruan lainnya, percapakan para karyawan dengan bahasa Aceh menambah suasana menjadi bener-bener berada di Aceh. 

Ketika saya tanya2..mereka memang aseli dari Pidie dan jago masak. Pas banget. 




Makanan pun datang..beeeh.. endess.. aroma rempah-rempah tercium. Rasanya... mantapsss..tasty. Bener2 selera orang Aceh..








Selain Mie Aceh kuah.. ada menu lain seperti Mie Goreng Aceh dan Roti Cane dengan bermacam2 topping. Kami pun roti cane kuah gulai.

Sekian reportase wisata kuliner saya...






Launching F3 Dual Selfie Camera

Bagi yang suka selfie..selfie.. ada kabar gembira nih. Kamis (4/5) lalu Oppo meluncurkan lagi produk terbarunya di Jakarta. Produk terbaru Oppo ini disebar dengan tagar #GroupSelfieNight. Peluncuran akan berlangsung di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, mulai pukul 17.00 WIB.

Setelah Maret 2017 lalu, Oppo dulu menghadirkan produk Oppo F3 Plus. Nah.. apa sih beda dari Oppo F3 terbaru ini? Mari kita telusuri…


Selfielovers (pecinta selfie), Oppo F3 tetap mempertahankan tagline "selfie expert", Oppo F3 Plus dan OppoF3 hadir sebagai ponsel dengan teknologi yang dapat menjadi standar baru fotografi menggunakan ponsel. Berikut beberapa teknologi terbaru Oppo F3.

Teknologi dual-front selfie camera 


Teknologi terbaru dari Oppo F3 adalah dual-front selfie camera . Inovasi teknologi ini memungkinkan pengguna ponsel melakukan group selfie tanpa harus menggunakan alat bantu seperti tongkat narsis (tongsis). Wah.. kita jadi g perlu repot bawa-bawa tongsis lagi.

Seperti yang disampaikan Media Engagement Oppo Indonesia, Aryo Meidianto jelang peluncuran F3, “Kami lihat orang Indonesia suka mengambil selfie rombongan. Kami ingin mempermudah mereka dalam menunjang kebiasaan itu supaya nggak rebutan (frame) kalau selfie sama teman.”

Oppo F3 tau banget kebutuhan kaum urban yang menginginkan hasil foto selfie  dan  group selfie  yang lebih sempurna.

Peluncuran Oppo F3 menghadirkan brand ambassador sekaligus anggota Selfie Expert Member untuk produk-produk Oppo yakni Raisa Andriana dan Isyana Sarasvati.

Kamera selfie dengan sudut lebar 120 derajat.
Seri F3 ini lebih kurang sama dengan varian Plus, masih mengandalkan kamera selfie dengan sudut lebar 120 derajat.

Dengan begitu, pengguna bisa lebih mudah memotret selfie beramai-ramai dengan teman, atau kerap diistilahkan "group selfie". Tak perlu lagi tongkat narsis (tongsis), tangan yang harus dipanjang-panjangkan, atau wajah teman yang terpotong.


Menurut Aryo, F3 sejatinya merupakan suksesor dari F1s yang sukses dengan kampanye "Selfie Expert" ala Oppo pada 2016 lalu. Bedanya, F3 mematrikan spesifikasi unggul F3 Plus dengan harga yang lebih bersahabat.

Harga Lebih Lebih Terjangkau

Jika F3 Plus dibanderol Rp 6,5 juta, maka F3 lebih murah dengan harga Rp 4,4 juta. Aryo mengatakan Oppo ingin kemampuan kamera sudut lebar bisa menjangkau masyarakat lebih luas.

"Kami tidak punya target khusus untuk perangkat ini. Yang jelas kami ingin lebih banyak kalangan masyarakat yang bisa menikmati keunggulannya dan orang-orang ingat F3 ketika berbicara soal selfie," Aryo menjelaskan.

Dengan harga yang lebih murah, ada spesifikasi dari F3 Plus yang harus dipangkas di F3. Misalnya saja, layar yang lebih kecil, kapasitas baterai lebih minim, dan kemampuan kamera belakang yang juga direduksi.

"Yang jelas kamera depannya benar-benar sama," ujar Aryo.

layar in-Cell ukuran 5,5 inci dengan pelindung Corning Gorilla Glass 5.

F3 mengusung layar in-Cell ukuran 5,5 inci dengan pelindung Corning Gorilla Glass 5. Lightning-Fast Touch Access merupakan salah satu fitur pembuka ponsel yang dapat membuka perangkat dalam waktu 0,2 detik dengan pemindai sidik jari.

Menggunakan prosesor 8-inti, F3 dilengkapi RAM 4 GB dan memori 64 GB. Ada pula triple-slot tray yang dapat menampung dua kartu SIM Nano 4G dan microSD hingga 128 GB.
Kamera belakang F3 menawarkan kinerja fotografi dengan kecepatan autofokus PDAF berkualitas 13 megapiksel. Kamera depannya memadukan lensa 16 megapiksel untuk pemotretan tele dan 8 megapiksel untuk sudut lebar (wide).


Oppo F3 tersedia di gerai-gerai resmi Oppo mulai 13 Mei 2017.




Rabu, 03 Mei 2017

Goa Kiskendo Kulonprogo Yang Kramat

Hiii... Perjalanan saya ke Jawa Tengah tidak selesai hanya di Kebun Teh Nglinggo lohh.. Masih ada objek wisata lain yang perlu ditulis nih...

Yuks simak..

Pernah denger Goa Kiskendo Kulonprogo?



Goa Kiskendo adalah goa alam di kawasan pegunungan Menoreh. Letak goa tersebut di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo. Jaraknya sekitar 38 KM dari Kota Yogyakarta atau sekitar 21 KM dari Kota Wates. Untuk menuju ke tempat wisata ini, kendaraan harus disiapkan dengan baik y.. perlu kendaraan yang tanah aspal dengan kontur jalan naik turun dan tikungan yang cukup tajam. 

Mitos Goa Kiskendo

Mitos yang berkembang di masyarakat, goa tersebut berkisah mengenai legenda pertempuran Maesosuro - Lembusuro melawan Sugriwo - Subali yang diceritakan pada relief di dinding dekat mulut goa. 

Memasuki Goa Kiskendo

Sepertinya objek wisata ini perlu dipublikasikan lebih..memasuki pelataran parkir.. hanya ada beberapa sepeda motor, di area taman juga terlihat hanya beberapa orang pengunjung. Tiket masuk ke Goa Kiskendo sebesar Rp 5.000 per orang. 

Menuju mulut goa..kita harus menjelajah taman dengan menuruni anak tangga. Lumayan.. pemanasan untuk menyusuri goa nanti. 



Di gerbang mulut goa ada guide pengunjung dan beberapa peralatan keamananan untuk memasuki goa. Jika kalian ingin menyusuri goa secara berkelompok tanpa didampingi guide gpp kok. Yang penting bawa alat penerang yang cukup. Jangan lupa membaca larangan dan saran untuk pengunjung di papan. 



Dari gerbang mulut goa juga terdapat sekitar 20-an anak tangga yang cukup tinggi tiap pijakannya dan basah. Hati-hati ya..


Goa Kiskendo terbentuk selama ratusan tahun dari resapan air yang turun dan menetes. Sehingga terbentuklah batu Stalakmit dan Stalaktit di dalam goa. Sangat menakjubkan..

Apa itu Stalakmit dan Stalaktit?



Stalakmit dan Stalaktit adalah bentuk alam khas daerah karst. Bebatuan tesebut terbentuk akibat proses pelarutan air di daerah kapur yang berlangsung secara terus menerus. Air yang larut di daerah karst akan masuk ke lubang-lubang (doline) yang kemudian turun ke gua dan menetes dari atap goa ke dasar goa. Nah... tetesan air tersebut yang lama - lama berubah menjadi bebatuan dengan bentuk runcing ke bawah. 

Stalakmit adalah bebatuan yang berada di dasar gua dengan bentuk meruncing ke atas. Sedangkan, Stalaktit adalah bebatuan yang berada di atas goa dengan bentuk meruncing ke bawah. 

Yang suka berpetualang.. jalur susur goa mencapai 1,5 KM. Sepanjang jalur tersebut ada beberapa tempat pertapaan antara lain Pertapaan Tledek, Pertapaan Kusuman, Pertapaan Santri Tani, Pertapaan Semelong, Pertapaan Lumbung Kampek, Pertapaan Seterbang dan Pertapaan Sekandang. Jika tidak kuat jangan dipaksakan menyusuri semua titik pertapaan tersebut. 

Bagi pengunjung yang tidak ingin menyusuri goa, atau bagi yang hanya ingin masuk sebentar untuk foto-foto bisa duduk-duduk, foto-foto dan istirahat menikmati kawasan wisata tersebut. 

Disarankan membawa makanan dan minuman, karena hanya ada beberapa kios di sana. 

okeh....sekian cerita perjalanan saya berwisata di Goa Kiskendo Kulonprogo...































Jumat, 28 April 2017

Kebun Teh Nglinggo Di Kawasan Wisata Kulon Progo


22 April 2017 - Mengisi liburan panjang, saya dan keluarga merencanakan liburan ke Purworejo dan Kulon Progo. Kebun Teh Nglinggo berada di Dusun Nglinggo, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. Sekitar pukul 09.00 usai nyekar di Grantung, Purworejo kami berangkat ke tempat wisata alam Kebun Teh Nglinggo. Waktu tempuh dari Purworejo ke kebun teh sekitar 1,5 jam.

Menuju ke sana, kami disambut dengan jajaran pepohonan khususnya pohon pinus yang berbaris di tepian jalan. Jalan berkelok-kelok dan naik turun menyerupai puncak. Ingat, sempatkan melakukan pengecekan kendaraan yang akan digunakan untuk berwisata ya. Karena kawasan wisata tersebut memiliki trek jalan berkelok-kelok, tanjakan dan tikungan tajam.

Menuju Kebun Teh Nglinggo, kami menyempatkan untuk singgah di beberapa tempat untuk berfoto dan membeli makanan kecil. Kebun Teh Nglinggo adalah tempat wisata yang masih baru di Kulon Progo, sehingga kedai-kedai di sana belum memiliki menu beragam. Beberapa menu yang ada seperti Dawet Ireng, Somai, Mie Instan dan Teh Nglinggo serta cemilan lain.
Tiket masuk ke Kebun Teh Nglinggo sebesar Rp 5.000 per orang yang terdiri dari dua tiket masuk. Sedangkan untuk biaya parkir Rp 5.000 per mobil.

Di lokasi yang sama, juga terdapat beberapa objek wisata seperti Bukit ngISIS. Unik ya namanya. Ingat loh.. ini Bukit ngISIS, pake "n" dan "g". Pengelola sengata mengecilkan dua huruf tersebut agar eyechatching. Untuk masuk dan berfoto di sini, ada tambahan tiket masuk Rp 3.000 per orang. Di Bukit ngISIS kita bisa berfoto di banyak tempat antara lain lokasi foto menyerupai The Lodge Maribaya, lokasi off road dan camping serta hutan pinus.

Sesuai namanya, kawasan Kebun Teh Nglinggo masuk dalam Desa Wisata Nglinggo yang terletak dipuncak perbukitan menoreh Kulon Progo. Pengunjung yang datang dapat memetik daun teh sambil menikmati keindahan alam perbukitan serta melihat petani teh memetih daun atau pucuk teh saat musim panen.

Nah...kawasan wisata Kebun Teh Nglinggo wajib dikunjungi bagi kalian yang ingin menikmati wisata alam yang masih baru. (ind)

Selasa, 11 April 2017

KOTAKU Solusi Permukiman Kumuh Perkotaan

Sabtu , 8 Apr 2017 

  
Jakarta - Dalam rangka melihat langsung hasil pembangunan yang dilakukan komunitas masyarakat dan penerima manfaat dari program penataan kawasan kumuh, Integrated Community Driven Development (ICDD) Phase III dan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU),  Presiden Islamic Development Bank Group (IDB), Bandar Al Hajjar berkunjung ke salah satu lokasi penerima manfaat di Kelurahan Pisangan Timur di Jakarta Timur, Sabtu (8/3). Dalam kunjungan tersebut, Bandar Al Hajarr juga bertemu secara langsung dengan warga penerima manfaat, pemerintah daerah, dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
"Kami senang bisa membantu dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia di proyek ini. Ini adalah tugas kami untuk membina pembangunan sosial ekonomi di negara-negara anggota IDB. Dukungan dana IDB hingga kini mencapai  US$ 7 miliar. Sedangkan untuk program KOTAKU sebesar US$ 800 juta untuk seluruh Indonesia," ujar Bandar.
Presiden IDB menilai program KOTAKU yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sangat strategis karena masyarakat meningkatkan kesejahteraan dan kondisi kehidupannya dengan usahanya. Selain itu program tersebut juga mengembangkan kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah dengan adanya kontrol masyarakat atas perencanaan, sumber daya dan pelaksanaannya. Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Rina Farida mengatakan bahwa Program KOTAKU dilakukan pada Tahun 2016-2020 sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Gerakan 100-0-100. Program tersebut juga akan membawa perubahan yang positif dan berkelanjutan terhadap masyarakat perkotaan tidak hanya di Jakarta tapi juga di seluruh Indonesia.
KOTAKU dilaksanakan di 34 provinsi, yang tersebar di 269 kabupaten/kota, pada 11.067 kelurahan/desa. Kawasan permukiman kumuh yang berada di lokasi sasaran program tersebut, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kumuh yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing kabupaten/kota, seluas 23,656.77 ribu hektar. Penanganan kawasan kumuh ini sebenarnya sudah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya sejak tahun 1999-2006 dengan nama Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Pada tahun 2007-2014 program P2KP bertransformasi menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan), selanjutnya untuk tahun 2014 program tersebut bertransformasi menjadi Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP).
Sumber pembiayaan KOTAKU berasal dari pinjaman luar negeri lembaga donor, yaitu Bank Dunia (World Bank) sebesar USD 433 juta, Islamic Development Bank USD 329,76 juta, dan Asian Infrastructure Investment Bank sejumlah USD 74,4 juta. Sumber pembiayaan tersebut bukanlah satu-satunya, dan dipastikan tidak mencukupi, sehingga program ini juga wajib didukung oleh komitmen dana daerah (APBD Provinsi dan Kab/Kota), maupun sumber-sumber swasta/CSR dan Swadaya Masyarakat (In cash & In Kind). Pada tahun 2015-2016, komitmen swadaya mencapai 13% atau dikisaran 10-15%, merupakan potensi yang bisa diraih dengan pelibatan peran serta masyarakat. Selain itu, komitmen pemerintah daerah dan pihak swasta, diharapkan mampu mengisi sampai dengan 50% pembiayaan penanganan kumuh baik untuk kegiatan infrastruktur maupun sarana pendukung lainnya (ekonomi, sosial, dan pelatihan) Sebagai salah satu kelurahan di Kota Jaktim, Pisangan Timur termasuk dalam prioritas penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan.
Permasalahan kumuh dalam kawasan ini terdiri dari kondisi bangunan, aksesibilitas kawasan, drainase, layanan air minum, air limbah, pengolaan persampahan, serta pengamanan kebakaran. Saat kunjungan, Presiden IDB dan rombongan melihat secara langsung usaha dan kegiatan yang dilakukan kelompok masyarakat antara lain PAUD Anggrek 014, Kelompok Swadaya Camar Putih yang memproduksi kerajinan tangan dari limbah kertas dan plastik, usaha susu kedelai dan sirup entris. Adapun kegiatan infrastruktur yang dikerjakan adalah pembuatan plat penutup saluran air/selokan dan saluran hujan tertutup. Menutup acara, Presiden IDB menyatakan komitmennya untuk melanjutkan dukungannya kepada Program KOTAKU. (ind)

Rabu, 22 Maret 2017

Hari Air Dunia Mengingatkan Kembali Kepedulian Kita Pentingnya Air dan Pengelolaan Air Limbah

Jakarta - Hari Air Dunia (HAD) yang diperingati setiap tanggal 22 Maret, pada tahun 2017 mengambil tema “Air dan Air Limbah”. Peringatan ini menjadi momentum bagi seluruh masyarakat dunia untuk bekerja sama menjaga kualitas dan kuantitas air demi keberlangsungan hidup di masa depan. Di Indonesia sebagai negara maritim, persoalan ketersediaan air bersih dan degradasi kualitas air akibat pencemaran limbah masih menjadi tantangan untuk diatasi. Terlebih dengan pertumbuhan prosentase penduduk yang semakin tinggi terutama di kawasan perkotaan yang kini menjadi tempat tinggal 53% penduduk, berdampak langsung meningkatnya kebutuhan air bersih dan lingkungan permukiman yang lebih sehat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan melalui peringatan HAD disamping mengingatkan kembali semua elemen bangsa pentingnya air sebagai sumber kehidupan, juga potensi bencana yang terkait air.

Dari segi kuantitas, Indonesia memiliki potensi sebesar 3,9 triliun meter kubik per tahun dengan volume terbesar berada di Pulau Papua dan Kalimantan. Sedangkan yang potensial dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan masyarakat, berkisar 691 miliar meter kubik per tahun.

Dari jumlah itu, Indonesia baru memanfaatkan sekitar 175 miliar meter kubik air per tahun. Sementara sisanya sekitar 516 miliar meter kubik air yang potensial belum dimanfaatkan secara optimal.

Untuk pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat, sejak tahun 2015 Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air terus meningkatkan kuantitas air dengan memperbanyak tampungan air salah satunya dengan pembangunan 65 bendungan yang ditargetkan selesai keseluruhan pada tahun 2021, rehabilitasi 3 juta hektar lahan irigasi, pembangunan 1 juta hektar lahan irigasi baru, dan normalisasi sungai.

Dengan dibangunnya 65 bendungan tersebut maka ketersediaan tampungan air di Indonesia akan meningkat dari sebelumnya yang hanya 12,6 miliar meter kubik yang berasal dari 230 bendungan yang sudah ada menjadi 19,1 miliar meter kubik. Salah satu bendungan yang sedang diselesaikan adalah Bendungan Sei Gong di Kota Batam, Kepulauan Riau yang rencananya akan ditinjau oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (23/3).

Penyediaan Air Bersih dan Pengelolaan Air Limbah Terus Dipacu

Selain menunjang ketahanan pangan, peningkatan kuantitas air juga demi memenuhi aspek kebutuhan manusia lainnya seperti kebutuhan air rumah tangga (domestik), perkotaan (municipal), dan kegiatan industri (industrial).

Sementara, dari sisi kualitas, sebagian besar air yang bisa dimanfaatkan masih berkualitas buruk. Hal itu dikarenakan adanya limbah serta kerusakan tanah sebagai resapan air akibat alih fungsi lahan oleh masyarakat.

Pada awal 2015 akses air minum aman baik melalui jaringan perpipaan maupun non perpipaan di Indonesia sebesar 68 persen, dan meningkat menjadi 72 persen di akhir 2016. Hingga akhir 2019 mendatang, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya terus berupaya untuk mendekati target  100% akses air minum yang layak.

Terkait air limbah, Kementerian PUPR mendorong pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpusat dan terpadu di berbagai daerah, salah satunya melalui Program Jakarta Sewerage System (JSS) yang tersebar di 15 zona. Bila rampung nantinya pada tahun 2035 diperkirakan akan dapat melayani 90 persen warga Jakarta.

Saat ini baru 13 kota, yakni Medan, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Solo, Balikpapan, Banjarmasin, Cirebon, Denpasar, Batam, Manado, Tangerang, dan Malang  yang telah memiliki sistem pengelolaan air limbah secara off site, dimana air limbah domestik dialirkan melalui sistem perpipaan dan diolah secara terpadu dalam satu lokasi IPAL, itupun baru menjangkau sebagian dari warga kotanya.

Pelibatan masyarakat juga dilakukan pada kegiatan penanganan air limbah melalui program SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya. Program tersebut melibatkan masyarakat mulai dari perencanaan, penentuan lokasi Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) hingga pengoperasian. Dengan program sanimas, masyarakat diedukasi sehingga menyadari bahwa buangan rumah tangga harus diolah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Penanganan pencemaran sungai juga menjadi prioritas Kementerian PUPR. Paradigma lama masyarakat Indonesia yang memandang bahwa sungai sebagai tempat sampah harus diubah dengan menjadikan sungai sebagai teman hidup yang perlu dilestarikan. Oleh karena itu, pada momentum HAD ini, Kementerian PUPR menjalin kerja sama dengan kelompok masyarakat sebagai kekuatan tersendiri dalam pemberdayaan pengelolaan air.

Kementerian PUPR telah menggandeng beragam komunitas masyarakat yang berada di kawasan sungai agar bisa membangkitkan rasa peduli terhadap sungainya melalui aktivitas seperti pembersihan sungai dari sampah. Komunitas ini nantinya juga berperan penting membantu pemerintah dalam membangun fasilitas sanitasi yang baik bagi masyarakat.

Perkuatan pengawasan terhadap pelaku industri agar tidak sembarangan membuang limbah di aliran sungai juga dilakukan dengan bantuan peran aktif masyarakat untuk melaporkan ke balai wilayah sungai dan pemerintah daerah jika menemukan pelaku-pelaku industri yang limbah ke sungai.

Untuk lebih menggemakan peringatan Hari Air Dunia di daerah-daerah, Kementerian PUPR melalui Balai dan Satuan Kerja di daerah melaksanakan berbagai kegiatan antara lain susur dan bersih sungai, penanaman pohon di situ, embung dan waduk, lomba daur ulang sampah rumah tangga, edukasi kali bersih untuk usia dini, pembersihan saluran drainase dan pembentukan gerakan masyarakat peduli sungai. Selain itu juga akan diselenggarakan kampanye publik di Bunderan Hotel Indonesia dan Dialog Nasional pada tanggal 26-28 April 2017 dengan tema “Pengelolaan Limbah untuk Masyarakat”. (ind)


Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR